Kamis, 03 Juli 2008

Sifat Angkuh Dan Sombong

Jauhi Sifat Angkuh dan Sombong
 
Sifat angkuh dan sombong telah banyak mencelakakan
makhluk ciptaan Allah subhanahu wataala, mulai dari
peristiwa terusirnya Iblis dari sorga karena
kesombongannya untuk tidak mau sujud kepada Nabi Adam
alaihis salam tatkala diperintahkan oleh Allah
subhanahu wataala untuk sujud hormat kepadanya.
 
Demikian juga Allah subhanahu wataala telah
menenggelamkan Qorun beserta seluruh hartanya ke dalam
perut bumi karena kesombongan dan keangkuhannya
terhadap Allah subhanahu wataala dan juga kepada
sesama kaumnya.
 
Allah subhanahu wataala juga telah menenggelamkan
Firaun dan bala tentaranya di lautan karena
kesombongan dan keangkuhannya terhadap Allah subhanahu
wataala dan juga kepada sesama kaumnya, dan karena
kesombongannya itulah dia lupa diri sehingga dengan
keangkuhannya dia menyatakan dirinya adalah tuhan yang
harus disembah dan diagungkan.
 
Kehancuran kaum Nabi Luth alaihis salam juga karena
kesombongan mereka dengan menolak kebenaran yang
disampaikan Nabi Luth alaihis salam agar mereka
meninggalkan kebiasaan buruk mereka yaitu melakukan
penyimpangan seksual, yakni lebih memilih pasangan
hidup mereka sesama jenis (homosek), sehingga tanpa
disangka-sangka pada suatu pagi, Allah subhanahu
wataala membalikkan bumi yang mereka tempati dan
tiada satu pun di antara mereka yang bisa
menyelamatkan diri dari adzab Allah yang datangnya
tiba-tiba.
 
Dan masih banyak kisah lain yang bisa menyadarkan
manusia dari kesombongan dan keangkuhan, kalaulah
mereka mau mempergunakan hati nurani dan akalnya
secara sehat.
 
Mengapa manusia tidak boleh sombong? Sebab manusia
adalah makhluk yang lemah, maka pantaskah makhluk yang
lemah itu bermega-megahan dan sombong di hadapan
penguasa langit dan bumi? Namun fenomena dan realita
yang ada masih banyak manusia itu yang lupa hakikat
dan jati dirinya, sehingga membuat dia sombong dan
angkuh untuk menerima kebenaran, merendahkan orang
lain, serta memandang dirinya sempurna segala-galanya.
 
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, telah
menjelaskan tentang bahayanya sifat kesombongan dan
keangkuhan, sebagaimana diriwayatkan dari Abdullah Bin
Masud radhiyallahu anhu , dari Nabi shallallahu
alaihi wasallam, beliau bersabda,
Tidak masuk surga siapa saja yang di dalam hatinya
ada sedikit kesombongan, kemudian seseorang berkata:
(ya Rasulullah) sesungguhnya seseorang itu senang
pakaiannya bagus dan sandalnya bagus, Beliau
bersabda: Sesunguhnya Allah itu Indah dan Dia
menyenangi keindahan, (dan yang dimaksud dengan)
kesombongan itu adalah menolak kebenaran dan
melecehkan orang lain (HR. Muslim)
 
Imam An-Nawawi rahimahullah berkomentar tentang hadits
ini, Hadits ini berisi larangan dari sifat sombong
yaitu menyombongkan diri kepada manusia, merendahkan
mereka dan menolak kebenaran. (Syarah Shahih Muslim
2/269).
 
Al-Hafizh Ibnu Rajab Al-Hambali rahimahullah berkata,
Orang yang sombong adalah orang yang memandang
dirinya sempurna segala-galanya, dia memandang orang
lain rendah, meremehkannya dan menganggap orang lain
itu tidak pantas mengerjakan suatu urusan, dia juga
sombong menerima kebenaran dari orang lain. (Jamiul
Ulum Wal Hikam 2/275)
 
Raghib Al-Asfahani rahimahullah berkata, Sombong
adalah keadaan/kondisi seseorang yang merasa bangga
dengan dirinya sendiri, memandang dirinya lebih utama
dari orang lain, kesombongan yang paling parah adalah
sombong kepada Rabbnya dengan cara menolak kebenaran
(dari-Nya) dan angkuh untuk tunduk kepada-Nya baik
berupa ketaatan maupun dalam mentauhidkan-Nya.
(Umdatul Qari` 22/140).
 
Akankah sifat angkuh dan sombong bisa hilang dari diri
Kita?
Itu semua kembali kepada kita 
 
Wasalam
Yandri





Padang, 4 Juli 2008

0 komentar: